Menyusuri Sejarah Gyeongju, Ibu Kota Dinasti Silla
Gyeongju, sebuah kota kecil yang terletak di bagian tenggara Korea Selatan, sering disebut sebagai “museum tanpa dinding” karena kaya akan situs-situs bersejarah dan peninggalan budaya yang mencerminkan kejayaan masa lalu Korea. Sebagai ibu kota kuno Dinasti Silla yang memerintah selama hampir seribu tahun, Gyeongju menawarkan pengalaman wisata yang tak tertandingi dalam hal kekayaan sejarah dan budaya. Di kota ini, pengunjung dapat menemukan ratusan kuil, pagoda, makam, dan artefak yang telah bertahan selama ribuan tahun.
Wisata Kuil Bulguksa Gyeongju: Keajaiban Arsitektur Dinasti Silla
Salah satu situs paling terkenal di Gyeongju adalah Kuil Bulguksa, yang dibangun pada tahun 528 Masehi pada masa pemerintahan Raja Beopheung dari Dinasti Silla. Kuil ini dianggap sebagai salah satu mahakarya arsitektur Korea dan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Kuil Bulguksa dikenal karena keindahan arsitekturnya yang megah, termasuk dua pagoda ikoniknya, Dabotap dan Seokgatap, yang berdiri kokoh di halaman kuil.
Selain itu, Kuil Bulguksa juga menjadi rumah bagi beberapa harta nasional Korea. Seperti patung Buddha perunggu dan berbagai ukiran batu yang menggambarkan seni rupa Dinasti Silla. Pengunjung kuil ini akan merasakan atmosfer spiritual yang mendalam. Dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah dan arsitektur yang mencerminkan kejayaan masa lalu.
Gua Seokguram: Simbol Spiritualitas yang Menginspirasi
Tidak jauh dari Kuil Bulguksa, terdapat Gua Seokguram, sebuah kuil Buddha yang terletak di lereng Gunung Toham. Dibangun pada abad ke-8, gua ini terkenal karena patung Buddha raksasa yang diukir dari granit. Yang dianggap sebagai salah satu karya seni Buddha terbaik di Asia. Patung ini dikelilingi oleh relief yang menggambarkan berbagai sosok dewa dan pelindung agama Buddha, menciptakan suasana yang tenang dan sakral.
Gua Seokguram juga merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Sering dikunjungi oleh peziarah dan wisatawan yang tertarik untuk merasakan spiritualitas dan keindahan seni yang dihadirkan oleh kuil ini. Lokasi gua yang terletak di ketinggian juga menawarkan pemandangan spektakuler ke arah Laut Jepang. Yang menambah daya tariknya sebagai destinasi wisata spiritual.
Taman Makam Daereungwon: Jejak Para Raja Silla
Taman Makam Daereungwon adalah kompleks pemakaman kerajaan yang berisi sekitar 30 gundukan makam besar, yang merupakan tempat peristirahatan terakhir para raja dan bangsawan Dinasti Silla. Gundukan makam ini berbentuk seperti bukit kecil dan tersebar di seluruh kota Gyeongju, namun Taman Daereungwon adalah salah satu yang paling terkenal karena ukurannya yang besar dan arsitekturnya yang rumit.
Salah satu makam yang paling terkenal di taman ini adalah Cheonmachong, yang berarti “Makam Kuda Langit”. Makam ini ditemukan pada tahun 1973 dan di dalamnya terdapat lebih dari 11.000 artefak, termasuk mahkota emas, perhiasan, dan senjata. Pengunjung dapat memasuki makam ini dan melihat replika artefak yang ditemukan. Memberikan wawasan yang mendalam tentang kehidupan dan budaya kerajaan Silla.
Cheomseongdae: Observatorium Tertua di Asia
Cheomseongdae adalah observatorium astronomi yang dibangun pada abad ke-7 dan dianggap sebagai observatorium tertua di Asia. Struktur ini terbuat dari 362 blok batu yang mewakili jumlah hari dalam satu tahun lunar. Memiliki bentuk silinder dengan tinggi sekitar 9 meter. Cheomseongdae digunakan oleh para ilmuwan Silla untuk mengamati bintang dan meramalkan cuaca, serta melakukan berbagai penelitian astronomi lainnya.
Observatorium ini terletak di tengah Taman Hwangnam, yang juga merupakan lokasi dari berbagai situs bersejarah lainnya. Cheomseongdae tidak hanya penting sebagai alat ilmiah pada masanya, tetapi juga sebagai simbol kemajuan pengetahuan dan teknologi Dinasti Silla.
Anapji: Kolam Kerajaan yang Mempesona
Anapji, juga dikenal sebagai Kolam Wolji, adalah kolam buatan yang dibangun pada abad ke-7 selama pemerintahan Raja Munmu dari Dinasti Silla. Kolam ini awalnya merupakan bagian dari kompleks istana kerajaan, yang digunakan sebagai tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan dan para pejabat tinggi. Anapji dikenal karena keindahannya yang luar biasa, terutama saat malam hari ketika lampu-lampu menyala di sekitar kolam, memantulkan cahaya di permukaan air yang tenang.
Di sekitar Anapji, terdapat berbagai bangunan paviliun yang direnovasi yang menampilkan arsitektur tradisional Korea. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sekitar kolam sambil menikmati pemandangan yang menenangkan dan mempelajari sejarah kompleks istana ini melalui pameran di Museum Nasional Gyeongju yang terletak di dekatnya.
Wisata Museum Nasional Gyeongju: Menyaksikan Kekayaan Artefak Silla
Museum Nasional Gyeongju adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan budaya Dinasti Silla, Museum ini menampung lebih dari 100.000 artefak, banyak di antaranya ditemukan di sekitar Gyeongju, termasuk harta nasional seperti patung Buddha, mahkota emas, dan perhiasan.
Museum ini terdiri dari beberapa bangunan, masing-masing didedikasikan untuk aspek-aspek tertentu dari sejarah dan budaya Silla. Salah satu pameran yang paling menarik adalah Balai Emas Silla. Yang menampilkan berbagai artefak emas yang digunakan oleh keluarga kerajaan dan bangsawan. Selain itu, museum ini juga memiliki pameran tentang kehidupan sehari-hari rakyat Silla. Yang memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana masyarakat Silla hidup, bekerja, dan beribadah.
Taman Nasional Gyeongju: Wisata Alam dan Sejarah dalam Satu Tempat
Taman Nasional Gyeongju adalah salah satu taman nasional terbesar di Korea Selatan, yang meliputi banyak situs bersejarah serta area alam yang indah, Taman ini mencakup berbagai pegunungan, hutan, dan sungai, yang semuanya menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan jalur pendakian yang menantang. Selain itu, taman ini juga merupakan rumah bagi banyak kuil, makam, dan pagoda yang tersebar di seluruh area, menjadikannya tempat yang ideal untuk menggabungkan wisata alam dengan wisata sejarah.
Di dalam Taman Nasional Gyeongju, pengunjung dapat menjelajahi berbagai situs terkenal seperti Kuil Bulguksa, Gua Seokguram, dan Makam Kerajaan. Selain itu, taman ini juga memiliki beberapa area piknik dan tempat berkemah yang menawarkan kesempatan untuk beristirahat dan menikmati keindahan alam Gyeongju.
Desa Tradisional Yangdong: Menyaksikan Kehidupan Zaman Joseon
Desa Tradisional Yangdong adalah desa yang dilestarikan dengan baik yang menawarkan pandangan sekilas tentang kehidupan selama Dinasti Joseon, Desa ini terletak di pedalaman Gyeongju dan dikenal karena rumah-rumah tradisionalnya yang dibangun dengan arsitektur khas Joseon, lengkap dengan atap jerami dan dinding tanah liat. Banyak dari rumah-rumah ini masih dihuni oleh keturunan langsung dari keluarga bangsawan yang mendirikan desa ini beberapa ratus tahun yang lalu.
Pengunjung desa ini dapat berjalan-jalan di antara rumah-rumah tradisional, mengunjungi kuil-kuil kecil. Menyaksikan berbagai upacara dan tradisi yang masih dipraktikkan oleh penduduk setempat. Desa Yangdong juga telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Sering dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik untuk merasakan atmosfer kehidupan Korea tradisional.
Kesimpulan
Gyeongju adalah destinasi wisata yang menawarkan kekayaan sejarah dan budaya yang tak tertandingi di Korea Selatan. Dari kuil-kuil megah dan gua spiritual hingga makam kerajaan dan desa tradisional. Setiap sudut kota ini membawa pengunjung kembali ke masa lalu, ke zaman kejayaan Dinasti Silla. Dengan kombinasi antara keindahan alam dan warisan budaya yang kaya. Gyeongju adalah kota yang mengagumkan dan layak untuk dikunjungi oleh siapa saja yang tertarik dengan sejarah, budaya, dan spiritualitas. Bagi para pencinta wisata sejarah, Gyeongju adalah surga yang tak boleh dilewatkan.